MANAJEMEN PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DI ERA DIGITAL
Main Article Content
Abstract
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses dari dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang sudah di tetapkan sebelumnya. Moderat adalah sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama. Kompleksitas kehidupan keagamaan saat ini menghadapi tantangan dan perubahan yang sangat ekstrem berbeda dengan masa-masa sebelumnya karena dunia sekarang tengah memasuki era disrupsi, sehingga dalam kehidupan ke agamaan pun kita bisa menyebut adanya disrupsi beragama. Hasil survei nasional PPIM UIN Jakarta di tahun 2017 menunjukkan bahwa internet berpengaruh besar terhadap meningkatnya intoleransi pada generasi milenial atau ge- nerasi Z. Siswa dan mahasiswa yang tidak memiliki akses internet lebih memiliki sikap moderat dibandingkan mereka yang memiliki akses internet. Padahal mereka yang memiliki akses internet sangat besar, yaitu sebanyak 84,94%, sisanya 15,06% siswa/mahasiswa tidak memiliki akses in ternet. Rupanya generasi milenial lebih mengandalkan dunia maya sebagai sumber belajar agama. Sebanyak 54,37% siswa dan mahasiswa belajar pengetahuan tentang agama dari internet, baik itu media sosial, blog, maupun website. Mengapa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi digital ini sedemikian berpengaruh terhadap perilaku sosial, termasuk perilaku beragama? Karena media digital ini bersifat membangun jejaring, tidak memihak, inter aktif melibatkan peran aktif manusia, dan bahkan seringkali dapat dimanipulasi. Kemudahan akses internet yang tidak memiliki aturan baku ini layaknya pasar bebas, siapa saja dapat menuliskan informasi apa pun bahkan catatan pribadi pun bisa dipublikasikan dan menjadi komsumsi secara luas. Bahkan, keberlimpahan sumber informasi ini juga telah menjadi media belajar yang kian digemari oleh generasi Z.