Problematika Pembelajaran Jarak Jauh: Studi Terhadap Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak

Abstract

Covid-19 telah menjadi musibah internasional yang belum bisa teratasi hingga hari ini. Penularan virus yang begitu cepat, mudah dan mematikan membuat beragam aktivitas di ruang sosial terpaksa dilumpuhkan. Satu di antara yang terdampak adalah dunia pendidikan. Sistem pembelajaran tatap muka dalam waktu singkat harus berganti dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Pada kondisi seperti ini pendidikan harus tetap dilaksanakan secara efektif. Proses pembelajaran jarak jauh ini terdapat beberapa dampak positif maupun negatifnya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan problematika yang dihadapi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data-data yang diperoleh akan digambarkan sebagaimana adanya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan 20 (dua puluh) orang mahasiswa aktif di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak yang terdiri dari enam prodi, yakni : 5 mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), 5 mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), 4 mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA), 4 mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), 1 mahasiswa Tadris Matematika dan 1 mahasiswa Tadris Bahasa Inggris. Adapun hasil analisis menunjukkan lima problematika pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif penjalanan aktivitas pendidikan adalah sebagai berikut: 1) Fasilitas pendidikan kurang memadai (jaringan internet, kuota, gawai dan laptop). 2)  Kehilangan fokus saat proses pembelajaran (notifikasi sosial media, dapat melakukan aktivitas lain saat kuliah). 3) Sukar memahami materi pembelajaran (tidak memiliki ruang diskusi yang cukup dan nyaman dengan teman-teman kelas ataupun dosen). 4) Kurangnya motivasi belajar 5) Kesulitan berkomunikasi atau berkonsultasi kepada dosen